Layana LogoDitulis oleh kristal | Diposting tanggal 17 Februari 2024

Potensi Aplikasi Streaming On Demand di Indonesia dan Cara Membuatnya

BerandaArtikelInfo TeknologiPotensi Aplikasi Streaming On Deman...
Potensi Aplikasi Streaming On Demand di Indonesia dan Cara Membuatnya

Salah satu jenis startup yang digemari banyak pengguna adalah penyedia platform video on demand berbasis OTT (Over The Top). Beberapa contoh startup seperti ini adalah Netflix, Disney+, Prime, atau untuk yang berasal dari Indonesia adalah vidio. Konsepnya, platform tersebut memberikan database tontonan yang sangat banyak, baik film, series, atau bahkan podcast. Pengguna yang ingin mengakses konten-konten tersebut harus berlangganan secara berkala. Dengan konsep ini, pengguna tidak perlu mendownload satu per satu video yang ingin ditonton. Tidak perlu juga menonton di situs bajakan yang banyak iklan dan load videonya sangat lama.

Dengan banyaknya peminat akan tontonan berkualitas, maka membuat sebuah platform Video On Demand sangatlah potensial. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membuat platform tersebut.

Blue Ocean vs  Red Ocean

Dalam bisnis, kita mengenal konsep blue dan Red Ocean. Blue Ocean adalah wilayah yang belum banyak pemainnya. Sedangkan Red Ocean adalah wilayah yang sudah super banyak pemainnya. Strategi yang digunakan untuk membangun platform video on demand juga harus menyesuaikan dengan apakah ingin terjun ke blue atau Red Ocean.

Apabila ingin terjun ke Red Ocean, maka harus siap modal yang besar. Pemain lain memiliki modal yang juga besar dan sudah banyak digunakan pengguna. Dalam kasus ini, apabila Anda ingin terjun ke Red Ocean, yang Anda hadapi adalah Netflix, Disney+, Prime, Iqiyi, Vidio, Mola, dan masih banyak lagi. Jika memang demikian, Hal yang bisa Anda lakukan adalah memproduksi konten original yang tidak ada di platform lain. Konten tersebut haruslah sangat menarik sehingga banyak pengguna mau tak mau berlangganan di platform video on demand milik Anda.

Apabila Anda ingin terjun ke Blue Ocean, maka platform video on demand Anda haruslah spesifik untuk konten-konten tertentu. Salah satu yang bisa dijadikan contoh adalah platform besutan Pandji Pragiwaksono, yakni comika.id. Platform itu menyediakan berbagai video stand-up comedy special show dari para komika. Awalnya, platform tersebut hanya menyediakan pembelian digital download dari special show para komika. Namun mengingat banyaknya kasus pembajakan, ditambah hanya digital download milik komika besar yang kerap laku, maka diubahlah konsep platform ini menjadi berlangganan. Hal ini sangat menarik, mengingat Industri Standup Comedy sedang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Karenanya, platform video on demand khusus special show komika Indonesia, sangat berpotensi besar untuk berhasil.

Tentukan Model Bisnis Platform

Setelah menentukan ingin terjun ke blue Ocean atau Red Ocean, Hal tak kalah penting yang harus diperhatikan adalah model bisnis. Bagaimana Anda ingin mendapatkan keuntungan dari platform tersebut. Ada beberapa jenis model bisnis yang bisa digunakan. Seperti berlangganan full, freemium, atau bahkan berbasis iklan.

Konsep berlangganan adalah model bisnis yang paling menguntungkan. Pengguna diharuskan berlangganan nominal tertentu setiap satu bulan agar bisa menikmati layanan. Meski demikian, model bisnis ini juga sangat berisiko, karena pengguna belum mengetahui apa yang ada di dalam platform. Berbeda cerita dengan netflix, di mana branding mereka sudah kuat, sehingga pengguna tahu apa konten-konten apa saja yang tersedia di platform tersebut. Dengan demikian, maka pengguna tak akan ragu untuk berlangganan.

Model bisnis lainnya adalah freemium. Konsep ini sangat pas bagi platform yang baru merintis. Di sistem ini, pengguna bisa mengakses berbagai konten yang ada di dalam platform. Hanya saja, ada beberapa fitur, atau beberapa konten, yang berbayar jika ingin mengaksesnya.

Model Bisnis terakhir adalah iklan. Meski menyebarkan bagi pengguna karena ada selipan iklan di sela-sela video, namun mereka tak punya pilihan. Hal itu karena platform yang disediakan gratis bagi pengguna. Penyedia platform masih bisa mendapat keuntungan dari penayangan iklan yang muncul di platform tersebut.

Beberapa platform video on demand juga menggabungkan beberapa model bisnis sekaligus. Misalnya, model bisnisnya adalah freemium. Saat pengguna mengakses konten gratisan, penyedia platform akan menayangkan iklan pada konten tersebut. Barulah apabila pengguna melakukan pembayaran eksklusif, maka iklan tidak akan lagi tayang.

Tentukan Fitur-fitur Pada Platform Video On Demand

Kini tiba waktunya menentukan fitur apa saja yang wajib ada pada platform video On Demand pada Startup Anda. Fitur seperti pendaftaran, pembayaran, pengaturan profil, dan semua fitur standar pada aplikasi sudah wajib ada. Selain semua fitur standar tersebut, sebuah platform video on demand harus memiliki pengaturan konten video. Fitur tersebut meliputi fitur download ke offline mode untuk sebuah video. Fitur penggantian subtitle. Fitur penggantian bahasa. Atau fitur untuk kecepatan playback. Fitur unggulan pada sebuah video player standar, sudah dipastikan wajib ada dalam platform video on demand.

Fitur lainnya adalah pengelompokan kategori konten. Platform tersebut harus bisa mengelompokkan konten berdasarkan jenis konten, seperti film, serial, atau podcast. Kategori lainnya juga bisa ditentukan berdasarkan genre konten, negara asal konten tersebut, atau bahkan kategori konten paling trending. Fitur ini penting ada karena memudahkan pengguna untuk mencari konten lain yang sejenis dengan salah satu konten yang dia suka.

Fitur pencarian juga sangat krusial. Pada kasus ini, Netflix sangat jenius dalam fitur pencarian. Netflix memiliki sistem autocomplete dari semua pencarian konten yang dilakukan pengguna. Semua jenis konten populer pasti tersedia autocomplete-nya. Menariknya, belum tentu Netflix memiliki konten tersebut. Hal ini bisa menjadi Daya tarik sendiri di mata pengguna. Meski menyebalkan saat autocomplete yang diberikan ternyata tidak merujuk ke konten apa pun, namun apabila ternyata kontennya ada, maka pengguna akan menemukan yang dia cari dengan mudah.

Di Mana Membuat Platform Video On Demand untuk Startup Anda?

Setelah pembahasan ini, pertanyaan terakhir adalah bagaimana dan di mana bisa membuat platform video on demand itu? Tentu saja Anda harus bekerjasama dengan vendor IT atau software house yang terpercaya dan punya reputasi tinggi. Salah satu yang bisa Anda pertimbangkan adalah Layana.ID. Kami adalah perusahaan software house yang sudah berdiri sejak 2016 dan telah membantu banyak bisnis baik besar maupun kecil, BUMN maupun swasta, dan nasional maupun international, untuk melakukan digitalisasi. Kami bisa membantu Anda merealisasikan semua ide digitalisasi perusahaan Anda. Ingin berkonsultasi terkait pembuatan platform video on demand terlebih dahulu? Jangan ragu untuk hubungi kami.

 

Bagikan
Cek Estimasi