Layana LogoDitulis oleh kristal | Diposting tanggal 19 Januari 2024

Pentingnya Mengimplementasikan Warehouse Management System Pada Perusahaan Manufaktur Anda

BerandaArtikelInfo TeknologiPentingnya Mengimplementasikan Ware...
Pentingnya Mengimplementasikan Warehouse Management System Pada Perusahaan Manufaktur Anda

Dalam industri manufaktur, pengelolaan gudang memiliki peran yang begitu krusial. Tanpa pengelolaan gudang yang baik, maka operator akan kesulitan melakukan penataan barang, pencarian barang, bahkan kesulitan mengetahui berapa banyak barang yang tidak layak digunakan.

Pengelolaan gudang umumnya dilakukan dengan cara konvensional, yakni operator akan mencatat data setiap barang gudang di buku fisik. Paling canggih, operator akan melakukan pencatatan pada spreadsheet. Meski begitu, kedua media tersebut akan menemui batasannya jika berurusan dengan banyaknya barang, tuntutan kecepatan pencarian, atau akurasi yang detail. Karena itulah perusahaan manufaktur perlu mengaplikasikan Warehouse Management System agar proses bisnis berjalan lebih optimal.

Mengenal Warehouse Management System

Warehouse Management System masih menjadi bagian dari Supply Chain Management System, yang berfungsi untuk mengontrol setiap aktivitas pergudangan. Secara umum, Warehouse Management System berfungsi untuk mempermudah aktivitas pergudangan. Operator gudang cukup menggunakan sistem ini dan dapat mengakses lokasi barang tertentu, mengetahui stok barang, memeriksa apakah barang masih layak atau mengalami kecacatan, mengatur barang mana yang harus dikeluarkan lebih dulu untuk produksi atau distribusi, dan juga tahu kapan sebuah barang harus dibeli apabila jumlahnya sudah hampir habis.

Dengan mengaplikasikan sistem ini pada perusahaan manufaktur Anda, maka proses pengelolaan gudang akan jauh lebih optimal. Memangkas waktu pencatatan, mempercepat proses bisnis, dan juga meminimalisir kesalahan input dari operator. Hasil laporan dari sistem ini juga bisa digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan. Semisal, ada sebuah barang yang stoknya terlalu banyak dan jarang keluar alias slow moving. Di sisi lain, ada barang yang selalu cepat habis alias fast moving. Anda sebagai pembuat keputusan, bisa mengambil langkah antara memaksimalkan potensi barang-barang slow moving tersebut, atau justru mengurangi jumlahnya dan fokus ke barang-barang yang fast moving.

Fitur-fitur yang Wajib Ada Pada Warehouse Management System

Untuk menunjang optimalnya Warehouse Management System, maka ada beberapa fitur wajib yang harus ada pada sistem tersebut. Beberapa fitur wajib itu seperti Proses Barang Masuk dan Penataan, Proses Pengelolaan Inventori, serta Proses Pengemasan dan Pengeluaran Barang. Selain proses inti tersebut, beberapa fitur lain yang harus ada tentu saja adalah pengolahan hasil proses menjadi laporan yang bisa digunakan untuk pengambilan keputusan. Mari kita bahas satu per satu setiap fitur tersebut.

Fitur Barang Masuk dan Penataan

Fitur ini berfungsi untuk menginputkan setiap barang yang akan masuk ke gudang. Operator tinggal menginputkan data dari setiap barang, atau bisa juga menggunakan device scan barcode apabila sistem sudah terintegrasi ke IOT. Begitu barang terinput di sistem, maka secara otomatis akan mengupdate jumlah barang yang ada pada database sistem.

Setelah barang terinput, maka tahapan berikutnya adalah mengelola penataan pada gudang. Fitur ini juga berfungsi untuk mendata di lokasi mana barang tersebut diletakkan. Operator bisa menginputkan pada rak mana barang tersebut diletakkan, atau apabila sudah terintegrasi dengan IOT, maka secara otomatis akan terinput pada Warehouse Management System. Pencatatan lokasi penempatan akan mempermudah operator melakukan pencarian serta mengetahui barang mana dulu yang harus dikeluarkan dari gudang.

Fitur Pengelolaan Inventori

Bisa dibilang bahwa ini adalah fitur inti pada Warehouse Management System. Pada fitur ini, operator bisa mengecek kondisi barang secara realtime. Operator juga bisa mengatur barang mana yang harus diprioritaskan untuk didahulukan keluar dari gudang dan mana yang masih aman untuk disimpan dalam jangka waktu lama. Selain itu, operator juga akan secara otomatis diberi notifikasi oleh sistem apabila terdapat barang yang hampir habis, sehingga harus segera melakukan penambahan.

Pada fitur ini juga operator bisa mengetahui lokasi pasti dari sebuah barang yang ada di gudang. Dengan begitu, apabila sebuah barang harus dikeluarkan dari gudang, maka operator bisa segera menemukan barang tersebut. Selain itu, fitur ini juga sangat membantu proses stock opname bulanan. Operator bisa dengan mudah menemukan lokasi setiap barang dan mengupdate data barang tersebut. Bisa mengupdatenya secara langsung, atau apabila terintegrasi dengan IOT, cukup melakukan pemindaian dan datanya akan segera terupdate.

Fitur ini juga bisa secara otomatis memberitahukan ke operator apabila terdapat barang yang sudah terlalu lama berdiam di gudang, atau apabila barang itu rusak, sehingga operator bisa segera melakukan tindakan.

Fitur Pengemasan dan Pengeluaran Barang

Pada fitur ini, operator bisa menginputkan data barang yang akan dikeluarkan, entah untuk masuk ke proses pemroduksian menjadi barang jadi, atau didistribusikan secara langsung ke pihak lain. Setiap barang yang sudah diinputkan melalui fitur ini akan secara otomatis terupdate jumlahnya pada database. Operator bisa menginputnya secara manual, atau bila sudah terintegrasi dengan IOT, tinggal melakukan pemindaian barang dan secara otomatis akan terinput ke dalam sistem.

Dalam fitur ini juga tercatat ke mana barang tersebut dikirimkan, siapa yang bertanggung jawab atas pengiriman, kepada siapa barang tersebut ditujukan, dan apabila barang dikeluarkan ke pihak lain melalui ekspedisi, maka ekspedisi apa yang digunakan. Semua aktivitas barang keluar dari gudang akan jauh lebih cepat dan minim kesalahan dengan fitur ini.

Mengoptimalkan Warehouse Management System dengan IOT

Sistem ini akan jauh lebih maksimal di perusahaan manufaktur Anda apabila diimplementasikan bersama dengan Internet of Things atau IOT. Tanpa IOT, maka campur tangan operator masih cukup banyak, karena harus menginputkan data-data ke sistem tersebut. Apabila sudah mengimplementasikan dengan IOT, maka secara otomatis data dari setiap barang, dalam proses apa pun, bisa terinput secara otomatis melalui sensor-sensor yang terpasang. Dengan begitu, operator hanya menjadi pengawas sistem tersebut. Sensor IOT akan secara real time memberitahukan kondisi barang sehingga apabila terjadi masalah, maka operator bisa segera melakukan tindakan.

Bagaimana Cara Membuat Warehouse Management System?

Setelah mengetahui betapa krusial Warehouse Management System di perusahaan manufaktur Anda, kini sudah saatnya untuk mengembangkan sistem tersebut. Untuk proses pengembangannya, serahkan saja semuanya ke kami, Layana.ID. Kami adalah perusahaan software house yang sudah berdiri sejak 2016 dan telah membantu banyak bisnis, baik skala kecil maupun besar, baik swasta maupun BUMN, baik dalam maupun luar negeri, untuk melakukan digitalisasi. Ingin berkonsultasi terkait pengembangan Warehouse Management System? Jangan ragu untuk menghubungi kami.

 

Bagikan
Cek Estimasi