Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep design sprint? Jika ya, kemungkinan besar, Anda adalah orang yang bekerja untuk sebuah perusahaan start-up, atau seorang desainer maupun innovator. Konsep ini adalah sebuah istilah bisnis yang akan membantu memberi solusi dari kebuntuan ide di tim Anda. Bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasan di bawah ini.

Darimana Datangnya Design Sprint Framework?

Menurut Harvard Business School, 95 % produk gagal sebelum diluncurkan. Selain itu, lebih dari 40 % produk yang sudah jadi juga mengalami kegagalan di tahun pertama sehingga membutuhkan waktu rata-rata 4,5 bulan untuk membuat minimum viable product (MVP) dengan kisaran biaya pembuatan antara belasan hingga puluhan juta rupiah. Oleh sebab itu, design sprint hadir untuk meminimalkan risiko kagagalana bisnis tersebut hanya dalam lima hari kerja. Konsep design sprint pertama kali dikenalkan oleh Jake Knapp dari Google Venture pada tahun 2010 yang kini telah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia. singkatnya, kegiatan sprint ini memungkinkan tim Anda mencapai tujuan dan hasil dengan jelas dan mendapatkan key learnings dengan cepat. Proses ini membantu memicu inovasi, mendorong pemikiran pada pengguna (user oriented), menyelaraskan visi bersama sehingga menghasilkan product launch yang lebih cepat.

Dalam pelaksanaan design sprint ada ketentuan yang harus dicermati oleh tim pelaksana diantaranya :

  • Design Sprint dijalankan oleh Sprint Master yang bertanggung jawab atas tim. Mengikuti proses dari awal hingga akhir kegiatan tersebut, memimpin mereka menuju higher satisfaction dan deliverables yang jauh lebih baik.
  • Tujuan utama seorang Sprint Master adalah untuk mengidentifikasi tantangan yang harus diselesaikan oleh tim.
  • Dalam proses diskusi design sprint, minimal melibatkan tiga orang anggota atau lebih untuk mempermudah pertukaran ide dan gagasan.

Manfaat melakukan Design Sprint

Seperti layaknya metodologi yang lainnya, tentu saja harus ada values yang dibangun di tiap-tiap proses didalamnya seperti:

  • Menjawab pertanyaan kritis dengan rapid prototyping: Apakah ide yang kamu miliki akan berhasil atau gagal?
  • Menerima validasi langsung dari pengguna, bahkan sebelum produk diluncurkan.
  • Mengurangi risiko kegagalan serta menghemat biaya dan waktu selama proses pengembangan produk.
  • Meningkatkan moral, menciptakan transparansi, serta arahan perusahaan yang lebih jelas bagi seluruh anggota tim.

Sebelum memulai design sprint ada beberapa hal yang perlu dilakukan seperti memilih topik pembahasan, pemilihan tim dan anggota, sarana prasarana dan lain-lain. Tahapan dalam proses design sprint adalah sebagai berikut:

  • Hari pertama: Understand

Hari pertama design sprint ini adalah menyamakan persepsi terhadap pembahasan produk. Pada tahap ini seluruh anggota melakukan pemetaan masalah dan tantangan yang dihadapi serta menemukan fokus masalah yang menjadi target utama untuk diselesaikan. Outputnya berupa struktur permasalahan yang hendak dipecahkan melalui proses desain di hari berikutnya.

  • Hari kedua: Diverge

Masing-masing anggota memberikan ide sebanyak-banyaknya yang kemudian menggambarkan ide-ide itu melalui sketsa agar anggota lain mendapatkan bayangan bagaimana pengaplikasian dari ide tersebut.

  • Hari ketiga: Decide

Tahap selanjutnya, tim berkumpul dan memutuskan rancangan yang terbaik melalui voting. Rancangan yang mendapatkan suara paling banyak diperbaiki menjadi desain yang lebih rapi/storyboard untuk proses pembuatan prototipe .

  • Hari keempat: Prototype

Tim developer membuat prototipe dari desain yang sudah disetujui. Prototipe ini dibuat secara cepat sekadar menampilkan usabilitas dari produk yang akan diluncurkan.

  • Hari kelima: Validate

Pada hari terakhir ini prototipe diuji secara langsung kepada calon pengguna. Tahap validasi ini harus juga melibatkan tim penguji dari pihak lain yang ahli dalam bidang tersebut, sehingga keobjektifan penilaiannya dapat terjaga. Hasil dari validasi ini akan menentukan proses pengembangan selanjutnya.

Design Sprint hanyalah satu dari sekian banyak konsep yang dapat dicoba dalam menyelesaikan masalah produk. Kelebihan yang ditawarkan oleh design sprint mampu memetakan arah tujuan yang jelas dan solusi dengan waktu yang efektif terutama jika Anda dalam proses menciptakan website, aplikasi atau fitur baru di dalamnya. Ide yang ada harus benar-benar dibutuhkan dan tervalidasi, baru dapat segera dieksekusi.

Sumber : dtc.co.id

Tag : Design sprint, Google design sprint, Google design, Produk design, Design produk, Teamwork, Kerjasama tim, Aplikasi android, Jasa aplikasi, Website, Programmer android

 

Tags : design sprint google design sprint google design produk design design produk teamwork kerjasama tim aplikasi android jasa aplikasi website programmer android

Related Articles

Apasih bedanya BPR dengan Bank Umum?

1. Syarat Permodalan BPR Jauh Lebih Kecil dibandingkan Bank Umum Dari sisi permodalan, ada perbed...

Perbedaan Aplikasi Native, Aplikasi Hybrid, Aplikasi Web

Ketika pengembangan aplikasi mobile, kamu akan sering mendengar istilah seperti aplikasi native atau...

Perbedaan Quick Count, Real Count dan Exit Poll

Hari pencoblosan atau Pemilu 2019 telah berlalu, namun masyarakat masih berdebar-debar menunggu siap...