Layana LogoDitulis oleh kristal | Diposting tanggal 19 Desember 2023

Membuat Aplikasi Strategi "MVP Dulu, Rilis Dulu" di Dunia Aplikasi

BerandaArtikelBisnisMembuat Aplikasi Strategi "MVP Dulu...
Membuat Aplikasi Strategi "MVP Dulu, Rilis Dulu" di Dunia Aplikasi

Menghadirkan aplikasi yang sempurna kadang-kadang dapat menjadi tantangan, terutama ketika pasar terus berubah dan persaingan semakin ketat. Salah satu strategi yang telah terbukti efektif adalah "MVP Dulu, Rilis Dulu" (Minimum Viable Product). Dengan pendekatan ini, Anda dapat membawa ide Anda ke pasar lebih cepat, mendapatkan umpan balik pengguna, dan melakukan perbaikan seiring berjalannya waktu.

1. Mempercepat Time-to-Market

Sebagai owner startup penting untuk segera merilis aplikasi yang sudah dikembangkan. Karena akan percuma jika aplikasi terus dikembangkan hanya demi kesempurnaan. Akibatnya aplikasi yang tidak segera rilis akan kehilangan momentum dan mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu penting bagi startup untuk menetapkan minimum viable product atau fitur utama dan paling minim. Supaya aplikasi bisa segera rilis dan di coba oleh pasar, dengan begitu owner bisa memperbaiki berbagai kemungkinan bug setelah di lempar ke pasar. 

2. Meminimalkan Risiko Finansial

Owner startup perlu mengetahui bahwa terlalu lama mengembangkan aplikasi, anggaran yang dikeluarkan akan terus membengkak. Dengan begitu budget yang dianggarkan untuk membayar programer semakin menipis. Untuk mengurai resiko ini, maka penerapan MVP bisa dilakukan. Dengan kata lain semakin singkat waktu pengerjaannya maka semakin minim budget yang dikeluarkan. 

 

3. Menguji Validitas Konsep

Aplikasi dengan konsep MVP akan cepat mendapatkan feedback dari pengguna. Sehingga owner dapat mengetahui apakah konsep aplikasinya dibutuhkan atau tidak oleh pengguna. Hal ini mengantisipasi gagalnya proses bisnis.  

Sebaliknya apabila aplikasi terlalu dikembangkan demi mengejar kesempurnaan maka, saat aplikasi itu dirilis bisa saja sudah tidak relevan dengan pasar. Jika tidak tidak relevan maka konsep bisnisnya tidak akan berguna. Misalnya aplikasi terkait kesehatan yang ditujukan pada masa covid tapi karena terlalu lama dikembangkan akhirnya aplikasinya selesai setelah pandemi berakhir. 

4. Dengarkan Feedback Pengguna

Adanya feedback dari pengguna maka owner akan mengetahui keluhan yang didapatkan selama pengguna mengakses aplikasinya. Feedback tersebut menandakan jika  pengguna peduli terhadap pengembangan aplikasi. Berdasarkan feedback tersebut owner dapat memaksimalkan perbaikan dan segera mengupdate aplikasi.

5. Menyesuaikan dengan Perubahan Pasar

Aplikasi dengan konsep MVP memiliki fitur yang minim. Sehingga jika terjadi perubahan kebutuhan di pasar owner bisa langsung beradaptasi. Owner bisa langsung mengembangkannya pada aplikasinya. Hal ini membuat aplikasi yang dibuat akan terus berkembang mengikuti kebutuhan pasar dan berdampak juga pada keuntungan bisnis owner. 

Jadi, jangan tunggu produk sempurna; luncurkan MVP Anda dan lihat bagaimana ia berkembang di pasar, gunakan feedback pasar untuk melakukan inovasi selanjutnya. Bagi Anda yang ingin megembangkan aplikasi, dan bingung menentukan konsep MVP. Anda bisa menghubungi Layana.id untuk mendiskusikan konsep Anda dan kami akan membantu merealisasikan konsep aplikasi MVP Anda. 

 

Bagikan
Cek Estimasi