Anda perlu mengetahui jika sebelum membuat aplikasi mobile, Anda harus membuat detail brief untuk mempermudah analisa, estimasi biaya serta waktu yang diperlukan. Detail seperti Flowchart aplikasi, bisnis proses yang diterapkan, dokumen TOR atau PRD. Hal wajib dibuat untuk mempermudah vendor IT dalam menganalisis kebutuhan selama proses pengembangan aplikasi.
Namun di beberapa kasus, masih ada owner dan founder startup yang belum memahami pentingnya hal tersebut. Oleh karena itu, Layana.id akan mengulas pentingnya detail brief dalam pengembangan aplikasi. Harapannya dengan adanya pembahasan ini Anda dapat membuat rancangan kasar diawal agar memudahkan vendor IT untuk menganalisa teknologi yang digunakan, fitur fiturnya apa saja, infrastrukturnya apa saja, besaran biaya development, dll.
1. Menggambarkan Alur Proses Bisnis dengan Flowchart
Langkah awal dalam menyusun detail brief yaitu menggambarkan alur dari proses bisnis dengan menggunakan Flowchart. Hal ini untuk memberikan gambaran tentang bagaimana setiap elemen bisnis saling berinteraksi dalam sistem dan aplikasi. Dengan pemahaman yang jelas tentang alur bisnis, klien dan vendor dapat menyelaraskan tujuan aplikasi dengan kebutuhan bisnis yang sebenarnya. Dengan begitu Anda dapat mengantisipasi terjadinya kesalahan atau masalah yang dapat menghambat laju bisnis Anda.
2. Dokumen Teknis: TOR (Term of Reference) atau PRD (Product Requirement Document)
Dokumen teknis seperti TOR atau PRD memberikan panduan rinci tentang kebutuhan dan spesifikasi aplikasi. Anda harus mencatat fitur-fitur yang diinginkan, fungsionalitas yang diperlukan, dan harapan yang harus dipenuhi oleh aplikasi. Dokumen ini menjadi dasar untuk menyelaraskan ekspektasi Anda dengan vendor IT.
TOR mencakup spesifikasi teknis secara mendalam. Ini mencakup detail teknologi yang akan digunakan, seperti platform pengembangan, bahasa pemrograman, basis data, dan alat pengembangan. TOR dapat menyertakan panduan atau metodologi pengembangan yang harus diikuti oleh tim pengembang. Ini membantu memastikan bahwa pengembangan dilakukan sesuai dengan standar dan prosedur yang diinginkan.
Sedangkan PRD memberikan pandangan menyeluruh tentang aplikasi yang akan dikembangkan. Ini mencakup visi umum, tujuan bisnis, dan dampak yang diharapkan pada pengguna atau proses bisnis. PRD secara rinci membahas fitur-fitur yang diinginkan dalam aplikasi. Ini mencakup deskripsi fitur, kebutuhan fungsional, dan kegunaan umum dari setiap fitur.
Dokumen TOR dan PRD bisa menjadi acuan saat pengembangan aplikasi. Karena memberikan dasar untuk mengukur tiap progres dalam pengembangan dan memastikan bahwa setiap tahap proyek sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Adanya dokumen TOR dan PRD juga memberikan informasi yang untuk melakukan estimasi biaya dan waktu pengembangan.
3. Teknologi, Fitur, dan Infrastruktur
Dalam mengembangkan aplikasi, pemilihan tentang Teknologi, Fitur, dan Infrastruktur merupakan aspek penting yang harus dipikirkan secara matang. Ketiga aspek ini saling terkait dan memainkan peran penting dalam membentuk dasar aplikasi.
Pertama anda harus mengetahui teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibuat. Anda juga harus memilih platform yang tepat, dimana aplikasi akan dikembangkan untuk sistem operasi iOS, Android, atau keduanya. Pemilihan teknologi juga mencakup bahasa pemrograman dan framework yang akan digunakan. Selain itu Anda harus memilih fitur pada aplikasi yang sesuai dengan tujuan bisnis. Pemahaman yang baik tentang tujuan bisnis membantu memprioritaskan fitur-fitur penting yang diinginkan oleh pasar. Selain itu, penting untuk menetapkan infrastruktur agar membantu pengembang atau Vendor IT untuk menganalisis kebutuhan pada layanan eksternal, seperti penyedia cloud, database eksternal, atau API pihak ketiga.
4. Estimasi Besaran Biaya dan Waktu Development
Detail brief akan memudahkan vendor IT untuk melakukan estimasi biaya dan waktu pengembangan dengan lebih tepat. Hal ini juga akan berdampak pada proses pengembangan aplikasi Anda. Semakin jelas detail dari aplikasi B2B yang akan di kembangkan, semakin cepat proses developmentnya sehingga aplikasi segera rilis. Dengan begitu Anda tidak perlu takut untuk kehilangan momentum pasar, karena adanya estimasi waktu dan biaya yang tepat.
Proses penyusunan detail brief bukan hanya tentang mendokumentasikan kebutuhan tetapi juga membuka pintu diskusi dan klarifikasi. Ini memastikan bahwa Anda dan vendor IT memiliki pemahaman yang sama tentang proyek yang akan dijalankan. Diskusi ini menciptakan landasan yang kuat untuk proses development kedepan.
Dalam kesimpulannya, menyusun detail brief sebelum memulai pengembangan aplikasi mobile adalah investasi waktu yang baik. Ini memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang jelas tentang proyek dan membantu mencegah potensi masalah pada proses development.
Dengan bekerja sama dalam menyusun detail brief, klien dan vendor IT dapat menciptakan aplikasi mobile yang tidak hanya memenuhi kebutuhan tetapi juga memberikan nilai tambah pada keberlanjutan aplikasi mobile tersebut.
Hubungi Kami untuk konsultasi