Perbankan yang tidak memiliki keamanan siber yang kuat menghadapi berbagai masalah yang serius dan berpotensi merugikan, baik bagi bank itu sendiri maupun bagi nasabahnya. Salah satu masalah utama adalah risiko kebocoran atau pencurian data nasabah. Tanpa sistem keamanan yang memadai, data pribadi dan keuangan nasabah seperti nomor rekening, informasi identitas, dan riwayat transaksi dapat menjadi target untuk disusupi atau dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini bisa mengakibatkan pencurian identitas, penipuan, atau kebocoran informasi yang merugikan bagi nasabah dan bank.
Perbankan yang rentan terhadap serangan siber berisiko mengalami berbagai jenis serangan, termasuk malware, phishing, ransomware, dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Serangan ini dapat menyebabkan gangguan layanan, pencurian data sensitif, atau kerugian finansial besar bagi bank dan nasabahnya.
Kepercayaan nasabah terhadap bank dapat terkikis jika mereka merasa bahwa informasi pribadi dan keuangan mereka tidak aman. Nasabah cenderung mencari layanan perbankan yang menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik, dan kehilangan kepercayaan nasabah dapat mengakibatkan penurunan loyalitas pelanggan, hilangnya bisnis, dan kerugian reputasi yang serius bagi bank.
Masalah lainnya yaitu risiko kehilangan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keamanan yang ditetapkan oleh regulator. Bank yang tidak mematuhi peraturan keamanan data dan privasi, seperti GDPR (General Data Protection Regulation) di Uni Eropa atau standar PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), dapat dikenai sanksi yang merugikan, termasuk denda besar, gugatan hukum, atau pencabutan lisensi perbankan.
Sebagai solusi untuk masalah-masalah ini, aplikasi keamanan siber dan anti-fraud dapat memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi perbankan dan nasabah. Aplikasi ini menggunakan teknologi canggih seperti analisis data berbasis AI, pemantauan perilaku transaksi, deteksi ancaman real-time, dan enkripsi data yang kuat untuk melindungi sistem perbankan dari serangan siber dan aktivitas penipuan.
Selain itu, aplikasi keamanan siber dapat memberikan manfaat tambahan seperti:
- Identifikasi dan penanganan ancaman siber secara proaktif sebelum mereka menyebabkan kerusakan.
- Pemantauan dan analisis data transaksi untuk mendeteksi pola yang mencurigakan atau aktivitas yang tidak biasa.
- Pemberian peringatan dan tindakan pencegahan otomatis untuk mengurangi risiko penipuan dan kebocoran data.
- Melindungi informasi sensitif nasabah dengan enkripsi data yang kuat dan kontrol akses yang ketat.
Dengan menerapkan aplikasi keamanan siber dan anti-fraud yang efektif, bank dapat mengurangi risiko serangan siber, melindungi kepercayaan nasabah, mematuhi peraturan keamanan yang berlaku, dan menjaga reputasi mereka di pasar. Hal ini memungkinkan bank untuk mengoperasikan layanan perbankan mereka dengan lebih aman, andal, dan efisien, serta memberikan keamanan dan ketenangan pikiran bagi nasabah mereka.
Fitur Utama yang Diperlukan Aplikasi Perbankan untuk Usaha Kecil dan Menengah UKM
Deteksi Ancaman Berbasis AI
Analisis Data Real-Time: Memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data transaksi secara real-time, mengidentifikasi pola yang mencurigakan, dan mendeteksi ancaman siber potensial.
Machine Learning: Menerapkan algoritma machine learning untuk mempelajari pola perilaku nasabah dan menemukan anomali yang mungkin mengindikasikan aktivitas penipuan atau serangan siber.
Pemantauan Perilaku Transaksi
Pemantauan Aktivitas Pengguna: Melacak aktivitas pengguna dan transaksi, termasuk lokasi geografis, perangkat yang digunakan, dan pola transaksi, untuk mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan atau tidak biasa.
Analisis Konteks Transaksi: Memeriksa konteks transaksi, seperti jumlah dan frekuensi transaksi, untuk mengidentifikasi pola yang tidak wajar atau indikator penipuan.
Proteksi Data
Enkripsi Data: Mengenkripsi data sensitif nasabah, seperti nomor rekening, informasi kartu kredit, dan kata sandi, untuk melindungi informasi dari akses yang tidak sah atau pencurian data.
Control Akses: Menetapkan dan mengelola hak akses pengguna untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang memiliki akses ke informasi atau fungsi tertentu dalam aplikasi.
Autentikasi Multifaktor
Autentikasi Kuat: Menggunakan metode autentikasi yang kuat, seperti token OTP (One-Time Password), biometrik, atau verifikasi dua faktor, untuk memastikan identitas pengguna sebelum memberikan akses ke sistem perbankan.
Deteksi Identitas Palsu: Memeriksa dan memverifikasi identitas pengguna untuk mencegah akses oleh pihak yang tidak sah atau identitas palsu.
Monitoring dan Penanganan Ancaman
Alert Real-Time: Memberikan peringatan dan notifikasi real-time tentang aktivitas yang mencurigakan atau ancaman serius, sehingga bank dapat merespons dengan cepat dan mengambil tindakan pencegahan.
Investigasi Automatis: Menggunakan proses otomatis untuk menyelidiki dan menganalisis kejadian keamanan yang mencurigakan, memungkinkan bank untuk mengidentifikasi sumber masalah dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi ancaman.
Pendidikan dan Kesadaran Keamanan
Pelatihan Keamanan: Menyediakan materi edukasi dan pelatihan kepada karyawan bank dan nasabah untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang ancaman keamanan siber dan praktik terbaik dalam menghadapinya.
Pesan Peringatan: Mengirimkan pesan peringatan dan saran kepada nasabah tentang praktik keamanan yang aman, seperti menjaga kerahasiaan kata sandi atau tidak membagikan informasi pribadi melalui email atau telepon.
Integrasi dengan Sistem Perbankan
Integrasi dengan Infrastruktur IT: Berintegrasi dengan sistem perbankan yang ada, termasuk aplikasi core banking dan basis data, untuk memungkinkan pertukaran data yang efisien dan pengambilan keputusan yang cepat.
Kustomisasi dan Skalabilitas: Menyediakan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bank dan dapat diukur sesuai dengan pertumbuhan bisnis dan kompleksitas ancaman.
Analisis Data Forensik
Investigasi Lanjutan: Menyediakan alat dan fitur untuk melakukan analisis forensik lebih lanjut terhadap insiden keamanan, termasuk rekonstruksi kejadian, pengumpulan bukti digital, dan identifikasi pelaku kejahatan.
Pencegahan Berulang: Menggunakan hasil analisis forensik untuk mengidentifikasi penyebab dasar ancaman dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dengan fitur-fitur ini, aplikasi keamanan siber dan anti-fraud untuk perbankan dapat membantu bank untuk melindungi sistem mereka dari serangan siber dan aktivitas penipuan, meningkatkan keamanan dan kepercayaan nasabah, serta mematuhi regulasi keamanan yang berlaku. Ini memungkinkan bank untuk menjalankan operasi mereka dengan lebih aman dan efisien, sambil memberikan perlindungan yang kuat bagi informasi dan aset keuangan nasabah.
Layanan Tambahan Aplikasi Perbankan untuk Usaha Kecil dan Menengah UKM
Analisis Tingkat Risiko Konteks
Fitur ini menggabungkan data kontekstual, seperti lokasi geografis, perangkat yang digunakan, dan perilaku pengguna, dengan analisis keamanan untuk menilai tingkat risiko transaksi atau aktivitas tertentu. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk menyesuaikan responnya sesuai dengan konteks spesifik, misalnya, dengan meminta verifikasi tambahan jika terdeteksi aktivitas yang mencurigakan dari lokasi atau perangkat yang tidak biasa.
Identifikasi Pola Penipuan Berbasis AI
Fitur ini menggunakan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi pola-pola yang tidak biasa atau mencurigakan dalam transaksi atau perilaku pengguna. Sistem ini terus belajar dari pola-pola penipuan yang baru muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan ancaman yang berkembang, sehingga dapat mendeteksi dan mencegah berbagai jenis penipuan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Penggunaan Blockchain untuk Verifikasi Transaksi
Aplikasi ini menggunakan teknologi blockchain untuk memverifikasi transaksi dan mengamankan integritas data. Setiap transaksi dicatat secara permanen dalam rantai blok yang terdesentralisasi, sehingga sulit untuk dimanipulasi atau diretas. Hal ini membantu mengurangi risiko penipuan dan manipulasi data serta meningkatkan transparansi dan kepercayaan dalam proses transaksi.
Analisis Sentimen Berbasis Suara dan Teks
Fitur ini menggunakan pemrosesan bahasa alami dan analisis suara untuk memantau dan menganalisis percakapan antara nasabah dan layanan pelanggan. Dengan menganalisis sentimen dan nada suara, aplikasi dapat mengidentifikasi tanda-tanda kecemasan, ketidakpuasan, atau agresi yang mungkin mengindikasikan upaya penipuan atau aktivitas kriminal lainnya.
Pengenalan Pola Transaksi yang Tidak Biasa
Aplikasi ini menggunakan analisis pola transaksi untuk mengidentifikasi transaksi yang tidak biasa atau anomali dalam perilaku pengguna. Misalnya, sistem dapat mendeteksi transaksi yang tidak sesuai dengan kebiasaan pengguna, seperti jumlah pembelian yang tidak biasa atau transaksi yang dilakukan pada waktu yang tidak biasa, yang dapat mengindikasikan upaya penipuan atau penggunaan kartu kredit yang dicuri.
Analisis Biometrik untuk Verifikasi Identitas
Fitur ini menggunakan teknologi biometrik, seperti pemindaian sidik jari, pemindaian wajah, atau pemindaian iris mata, untuk mengautentikasi identitas pengguna dengan tingkat akurasi yang tinggi. Ini memungkinkan aplikasi untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses akun atau melakukan transaksi, mengurangi risiko penipuan atau identitas palsu.
Sistem Pelacakan dan Penanganan Ancaman Otomatis
Aplikasi ini dilengkapi dengan sistem pelacakan dan penanganan ancaman otomatis yang dapat mendeteksi dan merespons secara cepat terhadap ancaman keamanan yang muncul. Sistem ini menggunakan algoritma cerdas untuk mengidentifikasi ancaman, mengisolasi atau menghentikan serangan, dan memberikan laporan dan analisis yang mendalam tentang kejadian keamanan kepada administrator.
Analisis Visual untuk Deteksi Kecurangan
Fitur ini menggunakan analisis visual dan pemrosesan gambar untuk mendeteksi tanda-tanda kecurangan dalam dokumen atau gambar, seperti tanda-tanda pemalsuan dokumen, tanda-tanda perubahan, atau manipulasi gambar. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk mengidentifikasi dan mencegah upaya pemalsuan identitas atau kecurangan lainnya yang melibatkan penggunaan dokumen atau gambar palsu.
Dengan fitur-fitur unik ini, aplikasi keamanan siber dan anti-fraud dapat memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap serangan siber dan aktivitas penipuan, meningkatkan keamanan dan kepercayaan dalam ekosistem perbankan digital, dan memberikan solusi yang efektif untuk melawan ancaman keamanan yang berkembang secara terus-menerus.
Berapa Anggaran Pembuatan Aplikasi Keamanan Siber dan Anti-Fraud untuk Perbankan?
Apabila Anda merasa sudah butuh membuat aplikasi, sekarang pertanyaannya adalah berapa Anggaran pembuatan aplikasi? Sebenarnya ada banyak faktor yang membuat harga pembuatan aplikasi menjadi beragam. Namun umumnya, apabila Anda bekerjasama dengan sebuah software house atau vendor IT, maka ada beberapa hal yang bisa dijadikan perhitungan, yakni terkait gaji dari orang-orang yang terlibat.
Secara umum, pembuatan aplikasi memerlukan satu tim yang terdiri dari project manager, UI/UX designer, backend programmer, mobile programmer, dan juga qa tester. Pengerjaan project biasanya memakan waktu empat sampai maksimal enam bulan. Itu dengan asumsi tidak ada penambahan fitur di tengah-tengah proses pengerjaan sehingga memperpanjang waktu pengerjaan.
Setelah mengetahui hal tersebut, maka perhitungan biayanya adalah gaji dari semua orang yang terlibat, dikalikan waktu pengerjaan. Mari asumsikan pukul rata semua orang yang terlibat dalam pengerjaan aplikasi itu enam juta rupiah per bulan. Berarti perhitungannya adalah enam juta rupiah dikali lima (jumlah orang yang terlibat), yaitu tiga puluh juta rupiah, setelahnya dikalikan empat (lama waktu pengerjaan empat bulan), dan bisa diketahui nominalnya adalah seratus dua puluh juta rupiah.
Meski demikian, itu masih belum termasuk biaya server, biaya third party, biaya tools, dan juga management fee. Karena itulah, wajarnya biaya pembuatan aplikasi adalah sekitar dua ratus juta sampai tiga ratus jutaan. Itu dengan estimasi pengerjaan lancar tanpa ada penambahan fitur dadakan di tengah jalan.
Bagaimana Cara Membuat Aplikasi Keamanan Siber dan Anti-Fraud untuk Perbankan?
Setelah mengetahui fitur-fitur dan manfaat dari aplikasi ini. Pertanyaannya, bagaimana cara membuat aplikasi tersebut? Untuk membuat sistem tersebut, Anda perlu bekerjasama dengan vendor IT yang kompeten, salah satunya adalah Layana.ID.
Kami, Layana.ID adalah software house yang sudah berdiri sejak 2016 dan telah membantu bisnis baik skala kecil maupun besar melakukan digitalisasi. Ingin berkonsultasi terkait pembuatan Aplikasi Keamanan Siber dan Anti-Fraud untuk Perbankan terlebih dahulu? segera hubungi kami.