Tren menjadi blogger sudah mulai redup dan kurang memiliki peminat. Salah satu penyebab trennya menurun adalah karena banyak orang lebih tertarik menjadi YouTuber. Iming-iming penghasilan puluhan atau bahkan ratusan juta dengan menjadi YouTuber membuat banyak orang terjun ke sana. Blogger menjadi tampak kuno, padahal penghasilan dari menjadi blogger bisa sama, atau bahkan lebih banyak jika dibandingkan dengan menjadi YouTuber.
Konten Adalah Segalanya
Menjadi blogger, tentu saja wajib hukumnya untuk memiliki blog. Sebelum membuatnya, kita harus menentukan Niche, atau bahasa sederhananya adalah topik utama blog kita. Jika kita ingin mendapat penghasilan besar, sebisa mungkin pilih niche seperti otomotif, asuransi, finansial, gadget, atau properti. Setelah selesai memilih niche, maka kita siap untuk membuat blog.
Ketika membuat blog, kita akan dihadapkan dengan dua pilihan yang cukup sulit, antara menggunakan Wordpress atau Blogger—dulu bernama Blogspot. Masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri, seperti jika kita menggunakan Wordpress kita akan dipermudah dengan banyaknya plugin yang sangat bermanfaat. Wordpress menawarkan kemudahan dalam mengelola blog, di mana hal itu tidak akan kita dapatkan di platform Blogger. Sayangnya, jika kita memilih Wordpress, selain harus membeli domain, kita juga harus membeli hosting.
Kelemahan itulah yang tidak ada pada Blogger. Kita hanya perlu membeli domain saja karena Blogger sudah menyediakan hosting secara gratis untuk kita. Untuk memperjelas apa itu domain dan hosting, domain secara singkat adalah alamat menuju rumah kita, dan hosting adalah rumah kita itu sendiri. Domain adalah apa yang kita ketik di mesin pencari untuk menemukan sebuah website, misalkan Layana.ID. Sementara hosting adalah tempat di mana semua data Layana.ID disimpan.
Nah, begitu kita selesai dengan pembuatan blog kita, yang harus sangat diperhatikan adalah konten pada blog kita. Konten yang baik adalah segalanya. Dalam dunia blogging, konten yang dimaksud tentu saja artikel. Untuk menghasilkan artikel yang baik, selain pembahasan harus menarik dan informatif, yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa artikel kita harus ramah SEO (Search Engine Optimization).
Kenapa artikel kita harus ramah SEO? Karena dengan begitu, kita mengupayakan agar artikel kita cepat terindeks di mesin pencari. Semakin bagus SEO kita, maka kemungkinan besar artikel kita dibaca akan semakin banyak. Jika kita menggunakan WordPress, maka plugin seperti Yoast SEO akan sangat membantu. Plugin tersebut akan memberi skor seberapa baik artikel kita pada urusan SEO.
Selain SEO, hal yang harus diperhatikan adalah bahasa dari artikel kita. Apabila kita menarget visitor luar negeri, maka artikel kita harus menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar. Kenapa kita ingin mendapat visitor dari luar negeri? Jawabannya adalah karena klik iklan dari visitor luar negeri, terutama dari Negara-negara maju, akan menghasilkan uang yang jauh lebih besar daripada visitor dari Indonesia.
Logikanya begini, jika visitor datang dari Australia, maka iklan yang akan mereka lihat adalah iklan dari produk di Negara mereka, yakni Australia. Dan mayoritas pengiklan dari Australia berani membayar mahal untuk biaya iklan mereka. Artinya, klik iklan yang berasal dari visitor Australia, terhadap iklan yang diiklankan oleh pengiklan dari Negara yang sama, akan mendatangkan uang yang banyak ke kita sebagai penampil iklan.
Menghasilkan Uang Ratusan Juta dari Blog Membutuhkan Proses Lama
Sayangnya, untuk mendapatkan ratusan juta per bulan dari blog adalah hal yang susah. Bahkan untuk bisa mendapatkan penghasilan yang sedikit saja juga susah. Salah satu alasannya adalah karena untuk mendapatkan penghasilan, blog kita harus menampilkan iklan Adsense. Agar blog kita diterima menjadi penampil iklan jaringan Google Adsense, persyaratannya tidak main-main. Dari banyaknya persyaratan agar lolos Adsense, salah satu yang harus diperhatikan adalah jumlah pengunjung.
Jumlah pengunjung tidak hanya berguna untuk mendaftar Adsense, tetapi juga untuk mendapatkan penghasilan. Semakin banyak jumlah pengunjung, maka potensi penghasilan kita juga semakin besar. Untuk mendapat banyak pengunjung, kunci utamanya lagi-lagi adalah konten kita. Jika artikel-artikel di blog kita SEO-nya sudah terbentuk, maka jumlah pengunjung akan semakin banyak. Dan bicara mengenai bagaimana terbentuknya SEO, maka jawabannya adalah waktu. Tidak mungkin blog baru dengan artikel baru SEO-nya akan langsung terbentuk.
Lantas, setelah kita berproses sekian lama dan memiliki banyak pengunjung pada blog kita, apakah ratusan juta itu akan langsung datang? Jawabannya… sayangnya… adalah tidak.
Apabila blog kita mendapat ratusan ribu pengunjung dalam satu hari, tetapi tidak satu pun dari mereka melakukan klik pada iklan yang tampil, maka penghasilan kita akan sangat sedikit. Memang, kita juga akan mendapat bayaran dari per seribu kali iklan tayang di blog kita, tetapi nilainya sangat sedikit, jauh lebih sedikit dibandingkan jika iklan tersebut diklik.
Di sinilah keahlian kita menata letak iklan diuji. Iklan bernilai besar biasanya datang ke bagian blog kita yang paling sering dilihat, yaitu header. Memasang iklan banner besar di header bisa memancing iklan mahal tampil di sana. Banyak riset mengatakan bahwa semakin sedikit slot iklan di blog kita, maka potensi iklan mahal yang tayang akan semakin besar. Hal tersebut bisa terjadi karena distribusi iklan Google Adsense menggunakan sistem lelang.
Semakin sedikit slot iklan yang tersedia, artinya persaingan mendapatkan slot tersebut semakin tinggi, dan semakin tinggi persaingan akan berdampak pada sistem lelang. Pada akhirnya iklan dengan CPC (Cost Per Click atau Biaya Per Klik) besar akan memenangkan lelang dan tayang pada blog kita. Platform seperti AdPushup bisa membantu kita menentukan di mana tempat terbaik memasang iklan agar mendapatkan iklan mahal.
Metode seperti itu bisa sangat membantu kita agar setiap iklan yang diklik pengunjung akan menghasilkan banyak uang. Sayangnya, cara seperti itu memiliki masalah besar, yaitu bahwa jarang pengunjung yang sengaja mengklik iklan di sebuah blog atau website. Sebagus apa pun kita menempatkan iklan dan semahal apa pun iklan yang tayang tidak akan berarti jika iklan tersebut tidak diklik.
Untuk mengatasi itu, pilihan memasang iklan otomatis di dashboard Google Adsense dipilih banyak blogger. Kita tinggal mengaktifkan fitur iklan otomatis, maka secara ajaib, blog kita akan dipenuhi iklan adsense hampir di setiap penjuru. Dengan banyaknya iklan yang tayang, kemungkinan pengunjung tidak sengaja mengklik iklan akan semakin besar. Dengan begitu, maka penghasilan kita juga akan bertambah banyak. Sayangnya, dengan konsep lelang yang sudah kita bahas di atas, iklan otomatis akan membuat persaingan semakin mudah, sehingga iklan dengan CPC rendah yang akan tayang.
Dengan begitu, kita dihadapkan dengan dua pilihan. Memastikan iklan mahal tayang dan dapat banyak penghasilan dari klik yang hanya sedikit, atau bermain sebar iklan agar pengunjung tidak sengaja mengklik iklan, sehingga sekalipun penghasilan per klik sedikit, tapi jumlah kliknya banyak.
Tetapi sekali lagi, untuk sampai tahap seperti itu dibutuhkan proses yang sangat panjang. Untuk mendapatkan penghasilan banyak dari blog, sama saja seperti mengelola Channel YouTube yang tidak bisa instan. Semuanya butuh waktu.
Namun, sebenarnya ada cara cepat dan mudah yang bisa dilakukan. Cara ini bisa membuat kita mendapatkan ratusan juta rupiah per bulan dari blog yang kita kelola.
Cara Blogger Mempersingkat Proses dan Mendapat Ratusan Juta
Sebelum lebih jauh, perlu diketahui bahwa yang akan kita bahas pada bagian ini bukanlah ajakan atau semacamnya. Apa yang dimuat pada bagian ini murni membahas fenomena dan disajikan demi pengetahuan semata.
Banyak blogger melakukan teknik arbitrase untuk mendapatkan penghasilan besar dalam waktu yang singkat. Apa itu arbitrase? Dalam ilmu ekonomi, arbitrase berarti cara mendapatkan keuntungan dari selisih harga yang terjadi pada dua pasar. Nah, dalam dunia blogging, teknik arbitrase bisa dilakukan dengan melakukan transfer pengunjung dari jaringan iklan selain Google Adsense, yang biayanya jauh lebih murah.
Artinya, kita bisa mendapatkan pengunjung dengan cara mengiklankan artikel blog kita di jaringan iklan lain. Jaringan iklan yang lebih murah itu ada banyak. Beberapa di antaranya adalah Adsterra, PropellerAds, atau bahkan Facebook Ads—harusnya sekarang namanya menjadi Meta Ads karena iklannya mencakup ke Instagram.
Jaringan iklan paling efektif dan banyak dipakai para blogger saat ini adalah Facebook Ads. Istilah keren dari transfer pengunjung dan mendapatkan uang dari Facebook Ads ini adalah FBAds to Adsense. Bagaimana caranya? Kita harus membuat artikel yang sangat memancing niat baca banyak orang. Setelah itu, kita buat campaign iklan di Facebook Ads, lakukan penargetan mulai dari di mana iklan itu akan tayang, bisa di Facebook atau di Instastory Instagram, lalu pilih lokasi yang ingin ditarget. Sebisa mungkin jika blog kita berbahasa Inggris, maka target juga Negara yang menggunakan Bahasa Inggris.
Dan ini yang terpenting. Agar teknik ini berhasil, penempatan iklan haruslah tepat. Kita tidak mungkin memasang dua iklan besar agar memuat iklan mahal, karena target kita adalah banyak pengunjung datang dan tidak sengaja mengklik iklan tersebut. Maka kita harus memasang iklan di segala penjuru blog agar pengunjung tidak sengaja mengklik iklan tersebut.
Setelah semuanya beres, jalankan iklan, dan tunggulah hasilnya. Seberapa banyak yang kita peroleh akan bergantung dengan kemampuan kita melakukan targeting pada campaign Facebook Ads kita. Dan terpenting lagi, seberapa berhasil cara ini tergantung dengan berapa banyak modal yang kita keluarkan.
Idealnya, untung empat puluh persen dari biaya mengiklan di Facebook Ads sudah sangat bagus. Itu artinya jika kita ingin mendapatkan seratus juta rupiah per bulan dari Google Adsense, biaya iklan kita di Facebook Ads adalah enam puluh juta rupiah. Tampak sangat besar, bukan? Tetapi kebanyakan blogger yang memainkan cara ini akan mulai dari sedikit demi sedikit. Setiap keuntungan bulanan akan dikumpulkan untuk menambah biaya iklan di bulan berikutnya, sampai akhirnya ratusan juta bisa masuk ke rekening tiap bulan.
Masalah, Risiko, dan Bahaya dari Teknik Arbitrase
Teknik arbitrase menggunakan jaringan iklan Facebook memang tampak menggiurkan, namun tetap saja cara tersebut bukannya tidak memiliki risiko. Risiko paling nyata tentu saja akun Google Adsense kita akan dibanned dikarenakan traffic besar yang datang dari iklan alih-alih dari mesin pencari. Seperti yang sudah banyak blogger ketahui, traffic ke blog bisa datang dari beberapa sumber, dan beberapa di antaranya adalah organic, referral, social.
Organic traffic adalah kunjungan ke blog kita yang berasal dari mesin pencari. Referral traffic adalah kunjungan dari website lain ke blog kita entah dari backlink atau yang lain. Dan social traffic adalah kunjungan yang berasal dari media sosial. Google Adsense entah bagaimana tidak menyukai traffic yang datang dari social, dan apabila jumlahnya besar, apalagi jauh lebih besar dari jumlah organic traffic, maka akun adsense kita berpotensi dibanned.
Apabila kita melakukan teknik FBAds to Adsense, maka traffic yang masuk akan terdeteksi sebagai social traffic. Artinya, semakin banyak kita mendapatkan kunjungan dari teknik ini, semakin besar pula kemungkinan akun Google Adsense kita terbanned.
Apakah ada solusinya? Ya, ada. Cara paling cerdik adalah dengan melakukan redirect URL. Alih-alih memasang URL artikel kita pada Campaign iklan Facebook, kita harus memasang URL redirectnya. Gunakan platform seperti bitly untuk melakukan redirect, maka traffic yang akan terbaca oleh Google adalah traffic referral. Sayangnya, jika jumlah traffic referral juga sangat banyak dan tampak tidak lumrah, akun Adsense kita juga berpotensi dibanned. Intinya, akan semakin aman jika traffic yang datang adalah organic dari mesin pencari.
Yang bisa kita lakukan adalah, kita harus melakukan redirect URL artikel blog kita yang muncul di mesin pencari. Lakukan pencarian artikel di mesin pencari, lantas jika artikel kita muncul di pencarian, maka tinggal kita klik kanan pada judul artikel kita di mesin pencari, klik salin tautan, dan kita perpendek tautan tersebut dengan bitly. Barulah setelah itu kita masukkan URL bitly ke campaign iklan Facebook. Dengan begitu, sebanyak apa pun kunjungan yang kita dapatkan dari iklan Facebook, semuanya akan terbaca organic.
Apakah masalah selesai di sana? Sayangnya tidak. Praktik seperti ini akan menyebabkan banyaknya invalid traffic di akhir bulan saat pihak Google menghitung keseluruhan penghasilan kita. Apabila dalam satu hari kita bisa mendapat seratus klik, dan dalam sebulan terkumpul sekitar 3000 klik, maka Google akan memeriksa dan menghapus banyak klik yang tidak valid. Hasil akhirnya bisa saja kita hanya mendapat 2000 klik iklan valid, atau bahkan hanya 1000 klik iklan valid, atau yang terburuk adalah, semua klik pada periode satu bulan dinyatakan tidak valid. Artinya apa? Penghasilan kita dalam sebulan hanyalah semu belaka.
Itu artinya potensi untung dari teknik FBAds to Adsense ini sangat kecil. Katakanlah kita menggelontorkan 60 juta rupiah untuk mengiklan, dan mendapatkan 100 juta rupiah dari Adsense. Artinya kita hanya untung 40 juta. Artinya, jika invalid traffic yang terjadi menyentuh 40 juta, kita tidak mendapatkan hasil apa-apa. Lebih buruk, jika invalid traffic melebihi 40 juta, artinya kita rugi sudah mengiklan di Facebook Ads.
Akan tetapi angka tersebut masih bisa dipermainkan, tinggal seberapa hebat kemampuan kita memainkan campaign iklan Facebook. Sekalipun begitu, penggunaan teknik ini tetap akan berpotensi akun Adsense kita dibanned. Biasanya, teknik ini hanya akan bertahan kurang lebih tiga sampai empat bulan, sebelum akhirnya akun Google Adsense akan ditutup. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak blogger yang wajib membeli akun Google Adsense baru setiap kali menerima pembayaran dari Google.
Intinya adalah, karena teknik ini adalah jalan pintas, tentu saja tidak akan bertahan lama. Terlepas bahwa blogger bisa dengan gampang membeli akun Google Adsense untuk melanjutkan cara ini, masalah sebenarnya adalah apakah teknik ini merugikan pihak pengiklan? Beberapa blogger yang menggunakan teknik ini beralasan bahwa hampir sebagian besar orang tidak sengaja mengklik iklan saat membuka website, sehingga itu berarti bahwa tidak ada bedanya mendapatkan uang menggunakan teknik arbitrase dengan menggunakan teknik organic kalau ujung-ujungnya pengunjung juga tidak sengaja mengklik iklan.