Layana LogoDitulis oleh Layana Admin | Diposting tanggal 06 Maret 2023

Ingin Membuat StartUp? Begini Cara Menentukan Model Bisnisnya

BerandaArtikelIngin Membuat StartUp? Begini Cara ...
Ingin Membuat StartUp? Begini Cara Menentukan Model Bisnisnya

Ada dua hal paling penting saat kita ingin membuat StartUp. Pertama, masalah apa yang ingin kita selesaikan. Kedua, seperti apa model bisnisnya. Jika kedua hal tersebut sudah ditentukan, maka teknologi yang akan kita gunakan bisa dipertimbangkan.

StartUp yang dibangun tidak dengan asa pemecahan solusi akan sulit berkembang. Maka dari itu sebelum repot-repot membuat aplikasi super canggih dan tim programmer berpengalaman, lebih baik tentukan dulu masalah apa yang ingin diatasi. Jika masalah tersebut sudah ditemukan, ditambah kita sudah memikirkan cara mengatasinya, barulah kita menentukan model bisnis.

Apa pentingnya model bisnis pada StartUp? Tentu saja sangat penting. Tanpa model bisnis yang tepat, sebuah StartUp bisa saja melakukan aksi bakar uang selama puluhan tahun dan terancam bangkrut. Model bisnis yang tepat akan membuat StartUp bertahan. Tentunya tidak mungkin sebuah StartUp menggantungkan segalanya dari investor, toh investor juga pasti berharap mendapat penghasilan dari StartUp yang mereka invest. Nah, dengan model bisnis yang tepat, maka sebuah StartUp bisa mulai mendapatkan keuntungan.

Masalahnya adalah, bagaimana cara menentukan model bisnis yang tepat untuk StartUp kita? Mari kita bahas tuntas pada artikel ini.

Masalah Apa yang Ingin Dipecahkan?

Semua kembali lagi ke apa yang ingin StartUp kita selesaikan masalahnya. Jika kita ingin mengatasi permasalahan sampah, maka tidak tepat jika menggunakan iklan sebagai model bisnis kita. Model bisnis peer to peer bisa dipertimbangkan dalam kasus ini. Inti dari peer to peer adalah pihak pertama bisa berinteraksi langsung dengan pihak kedua tanpa campur tangan pihak ketiga.

Semisal kita membuat system di mana semua orang bisa mendaftar sebagai pembersih lingkungan dan menawarkan kampanye membersihkan selokan, maka pengguna sistem dapat memberikan donasi agar kampanye tersebut bisa berlangsung. StartUp kita hanya berlaku sebagai perantara antara pengguna dan pembuat kampanye tanpa mengintervensi kedua belah pihak.

Atau apabila StartUp kita berfokus pada sistem kasir online, tentunya model bisnis peer to peer bukanlah pilihan tepat. Kita bisa menggunakan model bisnis razor-razor blade. Model ini meniru konsep penjualan alat cukur di mana gagang alat cukurnya diberikan gratis namun pisau cukurnya harus ditebus dengan harga tertentu. Kita bisa menawarkan aplikasi kasir online kita secara gratis dan bisa digunakan siapa saja, tetapi memiliki keterbatasan akses akan fitur-fitur penting. Untuk mendapatkan full akses dari aplikasi tersebut, seseorang harus membayar agar dapat mengaksesnya.

Dengan model bisnis razor-razorblade pada aplikasi kasir online, kita bisa membuat banyak sekali paket yang bisa dipilih. Paket tersebut terkait dengan harga yang harus dibayar dan fitur apa saja yang bisa diakses dengan harga tertentu. Pastinya, harga paling mahal akan membuat seseorang bisa mengakses aplikasi secara penuh.

Kenali Siapa Konsumen Kita

Hal kedua yang harus kita perhatikan adalah siapa konsumen kita. Jika konsumen kita adalah militan yang sepenuh hati mencintai apa yang kita hasilkan dari StartUp, maka memilih model bisnis subscription atau langganan bisa sangat masuk akal. Sebuah media online yang memiliki banyak pembaca fanatik akan membuat artikel khusus yang hanya bisa diakses jika seseorang telah berlangganan. Atau, sebuah aplikasi streaming Over The Top seperti Netflix juga sangat cocok menggunakan model bisnis langganan. Seseorang harus membayar di awal agar dapat menikmati layanan dari sebuah StartUp.

Tentu saja model bisnis berlangganan akan kurang tepat diterapkan jika konsumen kita berbasis komunitas yang kuat. Jika memang konsumen kita berbasis komunitas, membuat merchandise bisa sangat menguntungkan karena bagi komunitas, atribusi seperti kaos, topi, sepatu, atau atribusi lain yang menunjukkan mereka adalah komunitas tertentu, sungguh sangat penting untuk dimiliki.

Jangan Terlalu Banyak Menggabungkan Model Bisnis

Kita bisa saja menggabungkan beberapa model bisnis pada StartUp kita. Misalnya selain menerapkan model berlangganan kita bisa juga sekalian menjual merchandise kepada konsumen kita. Atau, selain kita melakukan peer to peer, kita juga bisa melakukan penjualan data ke perusahaan tertentu.

Menggabungkan beberapa model bisnis memang bisa dilakukan dan menambah pemasukan. Tetapi, penggabungan banyak model bisnis sekaligus juga bisa berdampak buruk. Misal, ada sebuah media online yang model bisnisnya adalah dari iklan yang masuk, lantas mereka juga menawarkan model bisnis berlangganan untuk beberapa konten artikel mereka. Ternyata, setelah seseorang membayar biaya berlangganan, pada konten berbayar itu juga tetap muncul banyak iklan yang mengganggu proses membaca. Jika hal itu terjadi, maka bisa dipastikan model bisnis berlangganan tidak akan bertahan lama.

***

Menentukan model bisnis untuk StartUp kita memang bukan perkara mudah. Kita harus memahami benar-benar akan seperti apa StartUp yang akan kita buat tersebut. Akan tetapi jika kita sudah menentukan model bisnis yang paling sesuai, masalah berikutnya juga harus siap kita hadapi. Apa masalah itu? Tentu saja adalah penggunaan teknologi. Membuat sebuah sistem berskala besar yang mampu mengatasi permasalahan banyak orang, ditambah harus memiliki model bisnis yang mendukung, tentu saja bukan perkara mudah. Kita harus memiliki tim profesional yang siap merealisasikan grand design StartUp tersebut.

Nah, untuk mengatasi masalah teknologi tersebut, Layana.ID hadir dengan solusi terbaik. Layana.ID adalah Perusahaan Konsultan IT profesional berbasis di Yogyakarta yang akan membantumu membuat Aplikasi Android dan IOS / Mobile App. Selain itu, kami juga  membantu mendigitalisasi bisnis, mulai dari digital planning, UX Research, UI Desain, Pembuatan Logo brand, Pembuatan website, Pengembangan aplikasi mobile member, Hingga Promosi bisnis secara digital (SEO, Google ADS). 

Konsultasikan ide bisnismu dan dapatkan solusi digital terbaik. Tim IT Kami akan membuat idemu menjadi nyata.

 

Bagikan
Cek Estimasi