Proses perawatan mesin produksi pada perusahaan manufaktur sangatlah krusial. Apabila terjadi masalah pada mesin produksi, maka potensi kegagalan produk akan sangatlah besar. Karena itu setiap perusahaan manufaktur perlu melakukan perawatan berkala. Untuk memudahkan proses perawatan berkala ini, perusahaan manufaktur tersebut perlu mengaplikasikan Digital Calibration System berbasis IOT.
Sistem ini adalah salah satu bagian dari ERP yang jarang digunakan oleh banyak perusahaan manufaktur. Terlebih, sejauh ini sangat jarang atau bahkan tidak ada sama sekali penyedia layanan SAAS yang fokus ke sistem kalibrasi. Dengan demikian, maka perusahaan manufaktur harus membuat sistem dari awal. Berikut ini Layana.ID akan memberikan gambaran singkat mengenai apa saja fitur yang perlu ada pada Digital Calibration System.
Fitur Pendataan Mesin Produksi
Dalam sebuah perusahaan manufaktur tentu saja terdapat banyak sekali mesin produksi. Setiap mesin tersebut tentu saja memiliki cara yang berbeda untuk perawatannya. Bahkan jangka waktu perawatannya pun tidak sama. Ada mesin yang harus menyala dua puluh empat jam, ada yang hanya menyala saat proses tertentu, dan ada juga yang menyala selama proses produksi berlangsung. Perbedaan waktu aktivasi tersebut jelas saja mempengaruhi interval perawatan.
Selain itu, poin-poin perawatan juga akan berbeda setiap mesin. Ada yang harus dicek kesesuaian suhunya. Ada yang harus dicek tekanannya. Dan masih banyak poin-poin pengecekan lainnya. Fitur pendataan mesin produksi akan mencatat detail dari setiap kategori mesin dan apa saja yang harus dicek, serta berapa lama interval waktu pengecekannya. Gunanya, saat masa pengecekan tiba, maka teknisi yang melakukan pengecekan tinggal memilih mesin berdasarkan kategori, dan langsung muncul apa saja poin yang harus dicek. Dengan sistem ini, maka perusahaan manufaktur tersebut tak perlu lagi melakukan pencatatan manual di buku fisik. Semua data yang sudah direkam akan tersimpan rapi di database sistem tersebut.
Fitur Penjadwalan Perawatan
Setelah semua data mesin tersimpan, kini pihak perusahaan manufaktur tinggal menginputkan jadwal perawatan rutin setiap mesin. Pada fitur ini bisa disetting terkait apa saja yang harus diperiksa, siapa yang melakukan pemeriksaan, tanggal pemeriksaan, lokasi mesin yang harus diperiksa, dan status pemeriksaan. Setelah admin menginputkan penjadwalan, maka pihak teknisi akan langsung mendapatkan notifikasi terkait penjadwalan tersebut.
Dengan fitur ini, maka pihak teknisi akan selalu mendapatkan update mengenai mesin mana saja yang harus dia periksa. Fitur ini bisa juga memberikan peringatan ke teknisi apabila terdapat jadwal perawatan mesin yang hampir tiba, sehingga para teknisi tidak akan melewatkan jadwal perawatan setiap mesin.
Pada fitur ini, status perawatan selalu terpantau. Supervisor dari teknisi bisa melihat update pekerjaan anak buahnya secara real time dan bisa kapan pun memeriksa hasil kerja para teknisi. Begitu supervisor merasa teknisi sudah selesai melakukan perawatan, maka supervisor bisa menyelesaikan status proses. Begitu proses perawatan dinyatakan selesai, maka secara otomatis status di sistem juga akan terupdate.
Fitur Pengecekan Kondisi oleh Teknisi
Ini adalah fitur krusial pada Digital Calibration System. Di fitur inilah teknisi melihat daftar mesin apa saja yang harus dia periksa. Setelah mengetahui mana saja yang harus diperiksa, maka teknisi tinggal memilih salah satu mesin, dan menginputkan data pemeriksaan melalui sistem ini. Seperti yang sudah kita bahas di awal, setiap mesin memiliki inputan pemeriksaan yang berbeda. Setelah semuanya diperiksa, maka sistem akan secara otomatis mengecek apakah mesin tersebut masih dalam kondisi aman atau butuh perbaikan.
Apabila sistem memberitahu bahwa mesin tidak dalam kondisi prima, maka teknisi akan melakukan perbaikan, kemudian mengupdate progres pekerjaannya pada sistem tersebut. Dengan begitu, maka supervisor dan pihak yang bersinggungan terkait perbaikan, akan langsung mengetahui apa yang tengah terjadi pada proses pemeriksaan mesin oleh teknisi.
Perlunya Integrasi Sistem dengan IOT
Semua fitur pada sistem tersebut akan jauh lebih optimal apabila terintegrasi dengan IOT. Apabila setiap mesin dipasang sensor IOT yang sesuai, maka secara otomatis akan mengupdate kondisi mesin secara real time. Dengan adanya sensor tersebut, hasil inputan ke sistem akan jauh lebih presisi. Karena secara otomatis data kondisi mesin sudah terupdate oleh sensor, maka teknisi hanya perlu melakukan kontrol yang diperlukan.
IOT juga memungkinkan sistem memberi notifikasi secara realtime apabila terjadi masalah terhadap salah satu mesin. Notifikasi itu akan diterima oleh teknisi yang bertanggung jawab melalui sistem kalibrasi. Dengan begitu, maka teknisi bisa segera melakukan perbaikan yang diperlukan sebelum kondisi mesin lebih parah. Selain itu, dengan inputan dari sensor IOT, data yang dicatat sistem akan lebih minim kesalahan daripada teknisi yang menginputkannya secara langsung.
Bagaimana Cara Membuat Digital Calibration System?
Setelah mengetahui pentingnya sistem ini, dan fitur apa saja yang dibutuhkan, maka sudah waktunya perusahaan manufaktur Anda mengembangkan Digital Calibration System. Untuk membuat sistem tersebut, Anda perlu bekerjasama dengan vendor IT yang kompeten, salah satunya adalah Layana.ID. Kami, Layana.ID adalah software house yang sudah berdiri sejak 2016 dan telah membantu bisnis baik skala kecil maupun besar melakukan digitalisasi. Ingin berkonsultasi terkait pembuatan Digital Calibration System terlebih dahulu? Jangan ragu untuk segera menghubungi kami.